English English Indonesian Indonesian
oleh

BRICS Plus dan Dedolarisasi

Sementara transaksi SWIFT dalam dolar AS hingga tahun 2023 mencapai 43 persen dari total transaksi internasional. Dimana transakasi perdagangan internasional dalam dolar AS mencapai 50 persen dari total transaksi perdagangan dunia.

Peran dolar AS dalam cadangan devisa internasional juga masih sangat besar, yaitu sekitar 59 persen dari total international reserves. Nomor dua adalah Euro, mata uang Bersama Uni Eropa mencapai 19,8 persen.

Peran Renminbi, China sebagai cadangan devisa global hingga 2023 masih sangat kecil, yaitu hanya 2,6 persen dari total international reserve. Hal ini lebih rendah dibandingkan Yen, Jepang yang mencapai 5,5 persen dari total cadangan devisa global.

Pertanyaannya sekarang, apakah mata uang negara-negara BRICS plus akan segera menggantikan dominasi dolar AS dalam cadangan devisa global serta transaksi perdagangan dan keuangan internasional?

Dedolarisasi yang ditandai oleh penurunan secara signifikan dominasi dolar AS dalam transaksi perdagangan dan keuangan internasional serta secara khusus dalam cadangan devisa global masih sulit terwujud. Hal ini dapat diamati pada kecilnya peran mata uang terkuat BRICS plus, yaitu renminbi, China dalam cadangan devisa internasional.

Proses dedolarisasi oleh 10 negara anggota BRICS plus (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Etiopia, Indonesia, Iran, dan Uni Emirat Arab, UEA) dapat terjadi dalam tiga skenario, yaitu: penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan sesama anggota BRICS plus, kesepakatan penggunaan mata uang salah satu negara anggota sebagai alat transaksi dalam BRICS plus dan pembentukan mata uang bersama BRICS plus.

News Feed