Dunia seni rupa Indonesia dikejutkan oleh inovasi dari Zaenal Daeng Beta, seorang seniman asal Sulawesi.
Alfia Aisyah Azzahra
Mahasiswa Magang, Jurnalistik UIN Alauddin Makassar di FAJAR
Zaenal menciptakan teknik melukis unik dengan tanah liat sebagai medium utama. Teknik ini tidak hanya memperkenalkan cara baru dalam berkarya, tetapi juga mengajak masyarakat untuk menghargai kekayaan alam sekitar.
Zaenal, yang telah lama berkecimpung di dunia seni lukis, menemukan bahwa tanah liat dapat menjadi medium ekspresi artistik yang mendalam. Dalam prosesnya, ia mengolah tanah liat menjadi pigmen alami yang menghasilkan warna-warna cerah.
“Saya ingin mengembalikan nilai-nilai alam ke dalam seni,” kata Zaenal di Benteng Roterdam. “Tanah liat adalah bagian dari budaya kita, dan saya yakin kita bisa menciptakan sesuatu yang menakjubkan darinya.”
Zaenal mencampur tanah liat dengan pigmen alami, lalu mencetaknya di atas kanvas. Dengan alat sederhana, ia menambahkan detail halus dan menciptakan efek tiga dimensi yang menawan. Metode ini menghasilkan kedalaman lukisan yang sulit dicapai dengan cat biasa. Teknik lainnya adalah dengan mencampur tanah liat dengan air, lalu mengaplikasikannya ke kanvas menggunakan kuas. Cara ini menghasilkan tekstur yang kaya dan dinamis. “Saya suka bermain dengan nuansa dan warna, memberikan kesan yang lebih organik dan alami,” jelas Zaenal.
Karya-karya Zaenal dipamerkan di sebuah galeri seni lokal dan menarik banyak pengunjung. Salah satunya, Arabia, seorang pecinta seni, mengungkapkan kekagumannya. “Saya sangat terkesan dengan karya-karya Zaenal. Melihat bagaimana tanah liat dapat diolah menjadi lukisan yang indah membuat saya terinspirasi. Ini adalah pendekatan yang unik dan membuat saya merenungkan hubungan kita dengan alam,” ujarnya.
Arabia juga menambahkan bahwa setiap lukisan Zaenal bercerita dan membuatnya merasa lebih dekat dengan alam. Antusiasme pengunjung seperti Arabia menunjukkan bahwa teknik melukis dengan tanah liat ini berhasil menarik perhatian dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya bahan alami dalam seni.
Zaenal berharap tekniknya ini dapat mendorong seniman lain untuk lebih mendalami seni berbasis bahan alami. “Saya ingin mengajak lebih banyak orang untuk kembali ke akar seni yang lebih alami dan menghargai keindahan yang tersembunyi di sekitar kita,” pungkasnya.
Dengan inovasi dan kecintaannya pada alam, Zaenal Daeng Beta telah membuka jalan baru dalam dunia seni rupa. Ia membuktikan bahwa keindahan dapat ditemukan dalam setiap butir tanah liat di sekitar kita. (*/)