English English Indonesian Indonesian
oleh

Film “Coto vs Konro” Tayang 6 Februari di Bioskop, Lika-liku Persaingan Usaha Kuliner

FAJAR, MAKASSAR – Film bergenre drama komedi keluarga, “Coto vs Konro”, akan segera tayang di bioskop pada 6 Februari mendatang. Film ini mengangkat kisah persaingan dalam bisnis kuliner khas Makassar.

Disutradarai Irham Acho Bahtiar, film ini diproduksi oleh DCU Production dan Rumah Semut Film, dengan naskah yang ditulis Ferdy K. dan Irham Acho Bahtiar. Selain menyajikan komedi, film ini juga mengandung pesan moral dengan sentuhan drama keluarga yang dapat menarik minat penonton dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia.

“Coto vs Konro” mengisahkan persaingan sengit antara dua pengusaha kuliner, Haji Matto (diperankan Luthfi Sato), pemilik warung coto legendaris, dan Daeng Sangkala (diperankan almarhum Awaluddin Tahir) yang mendirikan restoran konro modern tepat di depan warung Haji Matto. Persaingan sengit ini tidak hanya melibatkan bisnis mereka, tetapi juga merambah ke kehidupan pribadi masing-masing keluarga.

Sutradara film, Irham Acho Bahtiar, menjelaskan, Makassar identik dengan coto dan konro. Film ini tidak hanya memperkenalkan kuliner khas dari Makassar, tetapi juga budaya dari kota tersebut. “Sebelum membuat film ini, kami melakukan riset terlebih dahulu mengenai apa yang paling diketahui orang tentang Makassar. Terbukti bahwa makanan coto dan konro adalah yang paling populer,” ujarnya saat berkunjung di Redaksi FAJAR, Minggu, 2 Februari. Dalam kunjungan itu, dia ditemani tim mereka, Ria Luthfi, Chant Juwi, dan Vanessa Hie.

Ia juga menambahkan, film ini tidak hanya menyoroti tentang makanan, tetapi juga diubah menjadi persaingan bisnis keluarga. Film ini juga ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa kuliner di Makassar tidak hanya coto dan konro, tetapi juga ada beberapa kuliner lainnya, seperti es pisang ijo.

Selain itu, film ini diperankan beberapa talenta asli dari Makassar dan beberapa pemain dari luar kota Makassar. Hal ini menampilkan berbagai macam etnis, sehingga kota Makassar dikenal sebagai kota yang majemuk. Pemeran film ini juga diperankan oleh beberapa pemain yang identik dengan orang timur, seperti pemeran Haji Matto.

Luthfi Sato, yang berperan sebagai Haji Matto, menambahkan, peran Haji Matto juga identik dengan orang timur. Film ini tidak hanya relevan untuk orang Makassar, tetapi juga sangat relevan dengan pengusaha-pengusaha di luar sana terkait bagaimana berbisnis dan bersaing di dunia bisnis. “Coto vs Konro” diproduksi mulai tahun 2018, tetapi sempat tertunda karena pandemi Covid-19 dan dilanjutkan kembali pada medio tahun 2022-2023. (irm/ham)

News Feed