Oleh: Marsuki
(Guru Besar FEB Unhas)
HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Spirit almarhum Alwi Hamu terkait urgennya mengembangkan sIstem pendidikan sangat kental dengan visi besarnya melahirkan generasi SDM di Kawasan Timur Indonesia (KTI), sekurangnya dapat setingkat dengan kualitas SDM di Kawasan Barat Indonesia (KBI).
Baginya upaya tersebut tidak mustahil bisa direalisasikan jika ada niat, kerja keras dan keihlasan yang didukung oleh pemangku kepentingan strategis, Pemerintah Pusat, Pemda lokal, Masyarakat sendiri, termasuk pengusaha.
Bagi almarhum, mengembangkan sektor pendidikan berkualitas merupakan keharusan yang tidak dapat ditunda untuk diwujudkan secara seksama, terencana, dan bertanggung jawab. Mengingat kondisi SDM di KTI diyakininya, secara kuantitas apalagi kualitas masih tertinggal dibanding di KBI.
Ini berdampak pada peluang kerja SDM di KTI sangat terbatas diserap dunia kerja. Padahal ketersediaan lapangan kerja sangat besar dengan luas wilayah dan potensi di berbagai sektor. Terutama di sektor primer, pertanian dalam arti luas, pertambangan maupun sektor sekunder, industri pengolahan bahan baku dan setengah jadi, maupun sektor jasa, diantaranya transportasi dan komunikasi, serta jasa keuangan dan perbankan.
Menyadari hal tersebut almarhum terpanggil untuk mengambil peran aktif, baik statusnya sebagai masyarakat maupun sebagai pengusaha untuk membangun dan mengembangkan sistem pendidikan yang diharapkannya dengan mendirikan Yayasan Pendidikan yang menaungi beberapa lembaga Pendidikan.