English English Indonesian Indonesian
oleh

Monev Delapan RS Milik Pemprov Sulsel, Jufri Rahman Minta Target Ditetapkan Berdasarkan Kinerja Tahun Lalu

“Sebaiknya target itu mengacu kepada realisasi (kinerja) tahun 2024. Dan karena target sudah ditetapkan di (APBD) tahun 2025, kita sesuaikan targetnya itu di anggaran perubahan nanti,” jelasnya.

Usai rapat, Direktur Rumah Sakit Labuang Baji, dr Rachmawati Syahrir menjelaskan, rapat ini digelar untuk menilai indikator kinerja delapan Rumah Sakit Provinsi dari kinerja di tahun 2024. Hanya saja untuk besaran nilai targetnya diharapkan ada keberagaman indikator yang digunakan sebagai alat ukur yang sama.

“Cuma secara besaran diharapkan ada keberagaman indikator yang digunakan supaya alat ukurnya sama untuk melihat keberhasilan atau hal-hal yang perlu diperbaiki,” ungkapnya.

Rapat ini, kata dr Rachmawati, juga membahas terkait kendala-kendala apa yang menjadi hambatan sehingga pendapatan Rumah Sakit Provinsi masih rendah dibandingkan dengan pendapatan rumah sakit swasta.

“Tentu hal-hal yang terkait penganggaran dan strategi marketing menjadi poin utama, yang lebih kepada analisa masalah yang masih harus menjadi fokus untuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam menjadikan Rumah Sakit Daerah bisa lebih kompetitif,” tegasnya.

Untuk diketahui, delapan rumah sakit yang berada dibawah koordinasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, yakni RSUD Labuang Baji, RSUD Haji, RS Ibu dan Anak Fatima, RS Ibu dan Anak Pertiwi, RSKD Gigi Mulut, RSUD Sayang Rakyat, RS Dadi, dan RSUD La Mappapenning Bone. Kinerja delapan rumah sakit ini juga menjadi perhatian Pj Gubernur Prof Fadjry Djufry. (*)

News Feed