English English Indonesian Indonesian
oleh

Peluang Kerja ke Korea Selatan, BBPVP Siapkan 5.000 Kuota Tahap Pertama

FAJAR, MAKASSAR- Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar membuka peluang kerja ke Korea Selatan dengan 5.000 kuota di tahap pertama pada Selasa, 14 Januari 2024 di Jalan Makam Pahlawan No.4 Makassar.

Penandatanganan nota kesepahaman bersama kolaborasi pendidikan dan pelatihan vokasi serta penempatan tenaga kerja lulusan BBPVP Makassar pada tiga perusahaan di Korea Selatan.

Korea Selatan sendiri merupakan salah satu tujuan negara penempatan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk menjalin kerja sama dalam meningkatkan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

Selama ini Indonesia telah menjalin kerja sama dengan beberapa negara guna meningkatkan kompetensi pekerja Indonesia serta mengisi kebutuhan tenaga kerja terampil di negara tujuan.

Kepala BBPVP Makassar, Dr. La Ode Haji Polondu, S.Pd., M.Pd, Menjelaskan, Pada tahap pertama di tahun 2025 BBPVP Makassar diberikan 5.000 kuota dan ada 80.000 kuota sampai dengan tahun 2029.

Namun pihak dari BBPVP sendiri akan melihat berapa kesanggupan tahun ini untuk memenuhi kuota tersebut apakah 3.000 atau 2.000 kuota mengingat bagaimana generasi angkatan kerja untuk memanfaatkan kesempatan ini.

“Jadi tugas kami untuk melatih setelah dilatih dan dinyatakan kompeten mereka berhak memegang sertifikat pelatihan untuk diberi peluang bekerja di antara tiga perusahaan di Korea Selatan,”ujar kepala BBPVP.

Ia juga menambahkan kami mencoba memfasilitasi antara apa yang menjadi kebutuhan industri di Korea dengan peluang-peluang kerja yang ada disana dengan ketersediaan tenaga kerja yang ada disini yang terlatih.

Pihak industri di Korea Selatan membutuhkan pekerja di bagian Pertanian, Manufaktur dan Teknik Industri Perkapalan atau penempatan dalam bentuk skema swasta atau Private to Private (P to P).

Beberapa pihak dilibatkan dalam kerjasama ini termasuk dari pihak kampus agar bisa mengimplementasikan peraturan presiden nomor 68 tahun 2022 tentang revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.

“Kita akan mengasah keterampilan mereka supaya bisa lebih connect dengan kebutuhan dunia industri di sana, baik itu kita akan latih disini skill dan sertifikasinya,”jelas Dr. La Ode Haji Polondu.

BBPVP tak hanya mengasah kemampuan mereka yang ingin bekerja ke luar Negeri tapi juga mengasah keterampilan mereka yang mau bekerja dalam negeri dan bagi yang ingin berwirausaha mandiri dan memiliki modal untuk berwirausaha.

Tak hanya itu BBPVP juga menggandeng BP3MI pada kesempatan kerjasama hari ini untuk memberikan perlindungan dan menjaga warga negara Indonesia yang akan bekerja disana.

Namun adanya keterbatasan anggaran pelatihan yang disiapkan oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk pelatihan gratis maka diharapkan berbagai pihak khususnya pemerintah daerah, Kabupaten, Kota dan Provinsi untuk mengkoordinasikan dengan BBPVP terkait pelatihan.

“Ayo rekrut anak-anak kita yang masih menganggur di daerah-daerah, koordinasikan dengan kami untuk kami latih dengan biaya dari sana hal ini nantinya akan mengurangi pengangguran di daerah,”ujar kepala BBPVP.

Dengan adanya pelatihan dari BBPVP ini dapat mengurangi angka pengangguran dan angka kemiskinan juga bisa ditekan tanpa disadari juga dapat menjadi sumber visa Negara.

“Kami dari timuraya jaya lestari mempunyai kewenangan izin usaha untuk menyalurkan baik dari sisi perlindungan dan sisi perempatannya dan kami mendukung penuh perlindungan pekerja migran,”ujar Ahmad Faisol CEO PT. Timuraya Jaya Lestari.

Nota kesepahaman bersama antara BBPVP dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP3MI ) Sulawesi Selatan (Sulsel), Universitas Patria Artha Makassar, Universitas Wira Bhakti Makassar, PT. Timur Raya Jaya Lestari serta tiga perusahaan Korea Selatan yaitu Waycro Co Ltd , CoTs Co Ltd, dan GlOBAL Bridg. (irm/*)

News Feed