Tak hanya itu, guna membantu kebutuhan memasak di lokasi pengungsian, BRI juga menyediakan perlengkapan masak seperti kompor, panci, dan wajan. Sementara untuk menghadapi cuaca ekstrem, disediakan jas hujan dan payung bagi para pengungsi dan relawan di lapangan.
Sebagai bagian dari kesiapan menghadapi potensi banjir di beberapa titik, BRI juga meminjamkan perahu karet lengkap dengan mesin tempel yang akan digunakan untuk evakuasi dan distribusi logistik di daerah yang sulit dijangkau. Total bantuan yang disalurkan BRI dalam program ini mencapai lebih dari Rp100 juta. Langkah ini sejalan dengan komitmen BRI sebagai lembaga keuangan yang tidak hanya berfokus pada aspek bisnis, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi.
“Kami ingin hadir di tengah-tengah masyarakat, terutama di saat mereka membutuhkan. Tugas kami bukan hanya melayani di bidang keuangan, tetapi juga memastikan bahwa keberadaan BRI membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat,” katanya.
Proses penyaluran bantuan ini dilakukan dengan koordinasi yang baik antara BRI dan pemerintah daerah setempat, termasuk aparat penegak hukum dan lembaga terkait lainnya. Tim Elang yang diterjunkan di lapangan juga dilatih untuk menangani situasi darurat dan memastikan bantuan tiba dengan cepat dan tepat sasaran.
Lebih lanjut, Argo Prabowo menegaskan bahwa kehadiran Tim Elang dan YBM BRI merupakan bukti nyata bahwa BRI siap menjadi garda terdepan dalam memberikan bantuan kemanusiaan. Melalui program tanggap bencana ini, BRI berharap dapat memulihkan semangat dan kondisi para korban bencana di Sulsel. BRI juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memantau situasi dan menyalurkan bantuan tambahan jika diperlukan.