FAJAR, YERUSALEM–Setelah hampir lima bulan, Israel akhirnya mengonfirmasi pada hari Senin bahwa mereka telah membunuh pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan mengeluarkan peringatan keras kepada pimpinan kelompok Houthi Yaman, dengan mengancam tindakan serupa.
Komentar Menteri Pertahanan Israel Katz, yang disiarkan di penyiar publik Israel, muncul menyusul serangan rudal balistik dua hari sebelumnya oleh Houthi yang gagal dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel.
Rudal tersebut menghantam Tel Aviv, melukai 20 orang dan merusak puluhan apartemen, menurut harian Haaretz milik Israel.
Sebelumnya pada malam itu, Houthi juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap dua target militer di Israel tengah dan selatan menggunakan pesawat nirawak.
Menanggapi serangan yang sedang berlangsung, Katz mengatakan bahwa mereka akan melumpuhkan Houthi di Yaman, yang merupakan kelompok terakhir yang masih bertahan.
Houthi, dalam solidaritas dengan Gaza, yang telah menghadapi perang genosida Israel sejak 7 Oktober 2023, telah menargetkan kapal kargo Israel atau kapal yang terkait dengan Tel Aviv di Laut Merah dengan rudal dan pesawat nirawak, menyatakan tekad untuk melanjutkan operasi hingga akhir serangan di daerah kantong tersebut.
Sejak awal tahun 2024, koalisi yang dipimpin AS telah melancarkan serangan udara yang katanya menargetkan lokasi Houthi di beberapa wilayah Yaman sebagai respons atas serangan kelompok tersebut di Laut Merah. Serangan balik tersebut terkadang dibalas dengan balasan dari kelompok tersebut.