Wakil Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulsel itu juga mengingatkan bahwa tidak semua lulusan akan terserap di dunia kerja formal, seperti instansi pemerintah maupun institusi lainnya. Oleh karena itu, ia mendorong para lulusan untuk menciptakan peluang mereka sendiri melalui wirausaha.
“Kami berharap Ananda yang belum berkesempatan bekerja di instansi formal dapat berkreasi dan berinovasi dalam berwirausaha. Manfaatkan bekal kuliah kewirausahaan yang telah didapatkan untuk menciptakan usaha mandiri, bahkan hingga mempekerjakan orang lain,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya mengembangkan potensi, baik yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari maupun di luar itu, sebagai upaya untuk hidup mandiri dan berkontribusi bagi masyarakat.
Wisuda bukan pertanda berakhir belajar, tetapi wisuda menandakan bagaimana memulai belajar lebih keras lagi. Karena selama ini di dunia kampus hanya dinilai oleh dosen, tetapi sekarang harus terjun langsung ke masyarakat dan masyarakatlah yang akan menilai apa yang dilakukan bukan lagi hanya dosen.
“Ilmu yang didapatkan di kampus hanya kunci, selanjutnya semua alumni ini yang akan mempelajari lebih lanjut dan lebih banyak lagi di kehidupan selanjutnya setelah menjadi alumni,” katanya. (sae)