FAJAR, MAKASSAR — Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga 6 Desember 2024 tercatat mencapai Rp16,12 triliun yang disalurkan kepada 297.650 debitur. Data ini diungkapkan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), Darwisman, dalam acara Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Summit 2024 yang digelar di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, pada Senin, 16 Desember 2024.
Darwisman menyampaikan bahwa penyaluran KUR terbesar di Sulsel berada pada sektor pertanian, dengan total penyaluran mencapai Rp6,94 triliun atau sebesar 45,62 persen dari keseluruhan penyaluran KUR. Sektor ini mencakup berbagai aktivitas seperti pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
Sektor perdagangan menempati posisi kedua dengan total penyaluran mencapai Rp5,15 triliun atau sebesar 33,89 persen. Perdagangan besar dan eceran masih menjadi salah satu sektor usaha yang banyak mendapatkan dukungan pembiayaan KUR di Sulsel.
Jika dilihat dari jenisnya, penyaluran KUR di Sulsel didominasi oleh segmentasi KUR mikro, yang mencapai Rp12,38 triliun atau sebesar 81,40 persen. Selanjutnya, penyaluran KUR kecil tercatat sebesar 18,11 persen, disusul oleh KUR super mikro dengan 0,39 persen, dan KUR untuk tenaga kerja Indonesia (TKI) sebesar 0,01 persen.
“Penyaluran KUR di berbagai segmen ini menunjukkan bahwa akses pembiayaan usaha mikro masih menjadi prioritas utama untuk mendukung perekonomian masyarakat Sulsel,” kata Darwisman.