FAJAR, MAKASSAR – PT Sitinaja Global Ekspor, tenant binaan Universitas Hasanuddin melalui Direktorat Inkubasi Bisnis Teknologi dan Science Techno Park (IBT-STP), telah menciptakan inovasi berbasis sabut kelapa sebagai solusi ramah lingkungan untuk reklamasi tambang. Inovasi ini telah diimplementasikan di kawasan tambang milik PT Semen Tonasa, dengan hasil yang menjanjikan dalam pemulihan lingkungan pascatambang.
Melalui merek Sitinaja Coco, PT Sitinaja Global Ekspor memanfaatkan limbah sabut kelapa untuk merevitalisasi lahan bekas tambang. Pendekatan ini tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomis bagi masyarakat sekitar.
Berkat keberhasilan tersebut, Sitinaja Coco terpilih sebagai salah satu peserta unggulan dalam Climate Innovation Generation Program (CIGPro) 2024, sebuah program nasional yang diinisiasi oleh Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PGLHK). Program ini berlangsung dari 30 November hingga 3 Desember 2024, melibatkan 35 peserta dari 13 provinsi.
Wakil Rektor IV Universitas Hasanuddin, Prof Adi Maulana menyampaikan bahwa pencapaian ini membuktikan kapasitas tenant binaan IBT-STP untuk menghasilkan inovasi yang relevan dan kompetitif di tingkat nasional. “Kami sangat bangga atas pencapaian PT Sitinaja Global Ekspor yang telah menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta PT Semen Tonasa. Prestasi ini menunjukkan bahwa inovasi berbasis lingkungan dari tenant binaan Direktorat IBT-STP Unhas mampu bersaing dan diakui secara nasional,” ujarnya. Ia berharap keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi startup lain di bawah binaan universitas.