JAKARTA, FAJAR–Sejumlah kasus anak membunuh orang tua mesti jadi alarm. Pola asuh membentuk kepribadian anak.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Dian Sasmita menuturkan, kasus serupa pernah terjadi sebelumnya dan harus menjadi pelajaran. Yang perlu dipahami bersama ialah tidak semua anak memiliki respon sesuai harapan orang dewasa.
Di Cilandak, Jakarta Selatan, anak yang membunuh orang tua baru berusia 14 tahun. Isialnya MAS. Selain tega membunuh orang tua, sang nenek pun turut jadi korban tewas. Kehidupan dan tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi faktor-faktor di luar diri anak.
“Kehidupan dan tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi faktor-faktor di luar diri anak. Anak pun tidak mampu mengkreasikan sendiri kehidupannya akan seperti apa,” ujar Dian pada Minggu (1/12/2024).
Dia menyoroti perilaku melanggar hukum pada anak harus dilihat secara komprehensif. Tidak ada satu faktor tunggal yang menjadi penyebab, melainkan kombinasi dari berbagai risiko yang dihadapi anak.
“Oleh karena itu, perilaku-perilaku anak yang melanggar hukum perlu dilihat faktor-faktor risiko anak yang tidak pernah tunggal,” ucapnya.
Pengasuhan keluarga yang baik serta lingkungan pendidikan yang mendukung tumbuh kembang anak sangat penting. Kedua faktor ini memiliki peran signifikan dalam membentuk karakter dan perilaku anak.
“Pengasuhan keluarga dan lingkungan pendidikan memiliki kontribusi besar terhadap kehidupan anak. Karena sebagian besar waktu mereka dihabiskan di dua lingkungan tersebut,” ungkap Dian.