Lebih jauh, Darwisman menjelaskan bahwa sektor pertanian di Sulawesi Selatan memiliki peran strategis tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Ia menyoroti pentingnya program-program pemerintah, seperti makan siang bergizi gratis, yang bisa didukung oleh hasil produksi pertanian daerah.
“Mudah-mudahan sektor pertanian dapat mendorong program makan bergizi atau makan siang gratis yang diinisiasi pemerintah. Ini adalah langkah penting untuk memastikan keberlanjutan generasi mendatang,” kata Darwisman.
Sebagai salah satu langkah strategis, Darwisman juga menyoroti budidaya pisang cavendish sebagai peluang emas yang dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan pendapatan daerah. Dengan pasar ekspor yang mencakup 65 negara, kontribusi Indonesia saat ini masih tergolong kecil, hanya sekitar 1 persen.
“Cavendish memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Namun, kontribusi kita masih kecil. Padahal, Sulawesi Selatan memiliki lahan produktif yang sangat luas. Ini adalah peluang besar yang harus terus didorong,” ujar Darwisman.
Ia menekankan bahwa pengembangan pisang cavendish tidak hanya membuka peluang bagi para petani untuk meningkatkan penghasilan, tetapi juga dapat memperluas lapangan pekerjaan di sektor agribisnis, meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional, dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan.
“Kita perlu bekerja sama, dari pemerintah hingga masyarakat, untuk mengoptimalkan semua potensi ini. Sosialisasi harus terus dilakukan agar masyarakat memahami pentingnya inklusi keuangan. Dengan begitu, akses kredit akan semakin luas, dan pertumbuhan ekonomi akan lebih merata,” jelasnya.