FAJAR, MAKASSAR– Pengamat politik asal Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Ali Armunanto menyampaikan kalau semua pasangan Calon Wali Kota Makassar memiliki niat program atau visi misinya dianggap berpihak kepada masyarakat.
“Pada konteks ini semua kandidat mau dianggap programnya berpihak,” kata Ali dalam diskusi politik yang digelar Komunitas Jurnalis Politik (KJP) menyoroti perhelatan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar 2024, Jumat (1/10/2024) di Kopi Dg Sija Mapala.
Namun keberpihakan dari visi misi bisa dinilai saat semua paslon mampu menyederhanakan bahasanya dan mampu menjelaskan metodologi untuk programnya kepada masyarakat.
Pasalnya dari empat Paslon Wali Kota saat debat kandidat, kata Ali, mestinya dapat membumikan istilah dari semua visi misi yang diprogramkan agar bisa dicerna oleh masyarakat.
“Yang berbeda adalah bagaimana mengimplementasikan program di masyarakat. Yang menarik kemudian adalah bagaimana ketika proses debat mereka lebih membumikan untuk lebih mudah dicerna oleh masyarakat. Tentu konsep yang bagus adalah konsep yang gampang dipahami orang,” ujar Ali.
Tak hanya itu, Ali menilai banyak program dari setiap paslon menggunakan bahasa keren dan tidak masuk akal yang tidak jelas sasaran targetnya untuk diaplikasikan.
“Sering kita pikir programnya keren, namun pada saat kita bawah ke masyarakat sering tidak memahami,” bebernya. Konsep yang bagus adalah menggunakan strategi yang masuk akal atau bisa diterima general oleh masyarakat.
“Sehingga butuh dijelaskan lebih jauh ini program, siapa yg menjadi sasaran dan siapa menjadi target,” lanjut Dosen Unhas Ali Armunanto. Begitu juga disampaikan pengamat politik UIN Alauddin, kandidat Doktor Febrianto Syam.