Ia menegaskan bahwa tim hukum Sehati tidak akan tinggal diam atas kejadian ini. Menurutnya, oknum tersebut diduga merupakan salah satu anggota tim pemenangan pasangan calon lain.
“Kami segera melaporkan hal ini ke Gakumdu (Bawaslu). Kami sarankan yang bersangkutan meminta maaf melalui media sosial. Jika tidak, tim hukum akan segera bertindak. Intinya, kami hanya meminta niat baiknya,” tegasnya.
Sementara itu, Andi Lukmanul Hakim menyatakan bahwa larangan pemasangan APK di BTN Gelora Baddoka Indah merupakan kesepakatan bersama antara RT dan warga kompleks.
“Bukan melarang, ini kan kompleks perumahan. Kami sudah bersepakat bersama RT untuk tidak memasang alat peraga kampanye. Saya juga tim pemenangan, tapi tidak memasang APK pasangan saya di dalam kompleks,” ujarnya. (wid)
