Oleh: Muhammad Syarkawi Rauf
Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (KPPU RI), Tahun 2015 – 2018
HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — World Bank (WB) memperkirakan bahwa negara-negara Asia, seperti Sri Lanka, Thailand, Vietnam dan lainnya akan menjadi tua sebelum kaya.
Negara-negara tersebut mengalami ageing population yang ditandai oleh transisi dari 7 menjadi 14 persen penduduknya berusia di atas 65 tahun (lansia) dari total populasi. Sementara “aged population” jika proporsi penduduk lansia mencapai 15 – 20 persen dan “super aged population” jika proporsi penduduk lansia sekitar 21 persen atau lebih dari total populasi (OECD, 2022). Bappenas (2023) memperkirakan bahwa Indonesia memasuki “aged population” pada tahun 2045.
Indonesia mengalami masa transisi dari 7 menjadi 14 persen penduduk lansia dari total populasi selama 26 tahun. Proporsi penduduk lansia Indonesia diperkirakan sebesar 14,61 persen pada tahun 2045. Sementara Jepang mengalami masa transisi 24 tahun, Amerika Serikat (AS) 72 tahun, dan Perancis 115 tahun.
Mimpi Indonesia menjadi negara maju menghadapi tantangan termat berat karena perekonomian Indonesia harus tumbuh 7 – 8 persen per tahun hingga 2045. Dimana, dalam 5 tahun terkahir, Indonesia hanya tumbuh 5,02 persen tahun 2019, 5,31 persen tahun 2022 dan diperkirakan 4,93 persen tahun 2024. Pencapaian ini tidak buruk dibandingkan negara lain, tetapi belum cukup untuk membawa Indonesia menjadi negara maju tahun 2045.
Pendekatan Baru
Mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dari 5 persen menjadi 7 – 8 persen dimulai pada tahun 2026 – 2027 membutuhkan perubahan model pertumbuhan ekonomi nasional dari exogenous growth model (model pertumbuhan eksogen) menjadi endogenous growth model (model pertumbuhan endogen).