Ia menyebutkan sejak program LAYARKU diluncurkan pada 10 September 2023 program tersebut telah menyasar 1.097 desa, dengan pencapaian 59.73 persen dari target di 2024 sebesar 1.835 desa.
“Target desa yang akan disasar pada program ini di 2023 sebanyak 556 desa, di 2024 1.669 desa, sementara di periode 2025 sebanyak 1.482 desa yang dijangkau. Baik di Sulsel maupun wilayah Sulbar,” katanya.
Ia menjelaskan, program LAYARKU ini digagas melalui kolaborasi antara OJK dengan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Sulselbar dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Sulsel. Dimana bertujuan untuk meningkatkan literasi atau pemahaman keuangan dan inklusi atau penggunaan keuangan masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
“Dari program ini kami memaksimalkan peran IJK yang memiliki jaringan kantor di seluruh kabupaten dan kota untuk memberikan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat hingga ke pedesaan agar tidak menjadi individu konsumtif,” ujarnya.
Termasuk memberikan literasi untuk mengakses layanan jasa keuangan seperti perbankan untuk mengelola uang mereka.
“Saat ini masih banyak masyarakat, utamanya di pedesaan yang uangnya disimpan di bawah bantal, bahkan dikubur. Ini yang kita berikan pemahaman agar uangnya disimpan di bank agar aman, tidak hilang maupun rusak,” tegas Darwisman.
Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan BIK yang diadakan oleh OJK Sulselbar.
Andi Arwin berharap Financial Expo BIK ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh peserta dan masyarakat untuk memahami lebih dalam mengenai akses dan literasi keuangan.