“Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, terutama nelayan yang bergantung pada hasil laut. Kita harus memastikan agar laut tetap produktif dan sehat demi keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa produktivitas laut saat ini jauh di bawah potensi maksimalnya, yaitu hanya mencapai 2-5 metrik ton per hektare per tahun, padahal potensinya bisa mencapai 25 metrik ton.
Sebagai langkah pemulihan, survei dan penelitian partisipatif telah dilaksanakan untuk mengidentifikasi masalah ekosistem laut dan menciptakan solusi konkret. Dengan adanya rehabilitasi seperti restorasi terumbu karang, produktivitas laut diharapkan dapat pulih dan memberikan dampak positif pada pendapatan nelayan serta pasokan makanan laut.
Dia berharap kolaborasi ini akan terus berlanjut, tidak hanya dalam pemulihan ekosistem laut, tetapi juga dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat pesisir. “Kita hidup di satu planet yang sama, jadi penting bagi kita semua untuk saling menjaga demi masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (*/)