English English Indonesian Indonesian
oleh

Jika Konsep Government Off-Taker (GOT) Produk Tani dan Nelayan Terwujud di Sulawesi Selatan

Setiap pusat pembelian tentu saja akan dilengkapi dengan sarana pergudangan untuk menyimpan produk yang terbeli, cold-storage untuk produk yang membutuhkan pendinginan, manajemen yang bekerja secara profesional, dan jejaring mobilisasi produk ke gudang induk di tingkat Provinsi.

Sebagai gambaran, produk-produk tani dan nelayan yang sudah terbeli, akan diproses lebih lanjut, apakah untuk dijual lagi dalam bentuk mentah ke pasar nasional atau bahkan diekspor ke luar negeri.

Bisa juga, produk-produk tersebut, diolah menjadi produk hasil industri sesuai dengan kebutuhan pasar. Sebagai contoh, tomat yang dibeli dari petani bisa diolah menjadi saus tomat untuk selanjutnya dilepaskan ke pasaran dengan brand dan packaging tersendiri.

Dalam operasionalnya, pusat pembelian di tiap Kecamatan bisa saja berafiliasi dengan badan usaha pemerintah yang lain untuk memastikan produk tani dan nelayan di semua desa dapat terbeli dengan baik.

Yang menarik, di pusat pembelian ini, setiap lini produk pada akhirnya perlu memiliki manajemen tersendiri sehingga bisa lebih fokus dalam mengoptimalkan hasil pembelian dari petani dan nelayan.

Dalam konteks ini, manajemen membutuhkan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja profesional, mulai dari pemantauan pra-panen, analisa kualitas produk, pembelian, pergudangan, pengangkutan dan sebagainya.

Tidak menutup kemungkinan, intervensi terhadap proses tanam, pemeliharaan dan proses panen juga dilakukan oleh manajemen GOT. Termasuk opsi untuk mengelola lahan petani langsung sehingga hasilnya bisa lebih maksimal. Semua ini tentu akan sangat menguntungkan para petani dan nelayan.

News Feed