Program ini mencakup berbagai kegiatan seperti workshop, pendampingan oleh pelatih ahli, fasilitasi masuk pasar internasional melalui pameran global, serta temu bisnis dan business matching. Reni menekankan pentingnya pendampingan oleh coach sector yang berpengalaman dalam tiap komoditas untuk memastikan kesiapan IKM berkompetisi di pasar global. Adapun workshop yang diberikan meliputi rencana pemasaran ekspor, pengembangan produk, strategi promosi digital, hingga persiapan pameran.
“Kami fokus pada empat aspek, yaitu capacity building, rebranding, market entry, dan expansion untuk memastikan IKM OVOP mampu bersaing secara global,” tambah Reni.
Dalam proses pendampingan, hasil positif mulai terlihat. Beberapa IKM berhasil mengembangkan lini produk baru untuk menangkap peluang pasar yang lebih luas. Misalnya, Batik Lasem Pusaka Beruang memperkenalkan merek baru khusus batik premium dengan pewarna alami. Sementara itu, Mawar Art meluncurkan produk anyaman dengan desain yang lebih segar dan ringan untuk menarik minat anak muda.
Selain itu, sebagai langkah aktivasi dalam market entry, Kemenperin mengikutsertakan peserta OVOP Go Global dalam berbagai pameran internasional. Pada tahun 2023, beberapa IKM berpartisipasi di Pameran Inacraft dan Trade Expo Indonesia, yang diharapkan mampu memperluas jangkauan pasar produk IKM di level internasional.
“Saya optimis bahwa upaya Kemenperin melalui program OVOP Go Global dapat memberikan dampak signifikan dalam mengangkat daya saing IKM di pasar global dan memperkuat ekonomi daerah berbasis potensi lokal,” ucapnya. (edo)