Bahkan, lanjutnya, ada murid yang sejak Agustus lalu tidak pernah masuk sekolah hingga sekarang. Lantaran terkendala biaya transportasi. Jarak rumah menuju sekolah, cukup jauh. Sementara orang tua murid tersebut berasal dari kalangan kurang mampu.
“Jadi kita minta, jika pun kami direlokasi itu tidak jauh dari sekolah sebelumnya,” harapnya.
Hamdiyani khawatir, jika relokasi ini terus berlanjut, akan banyak anak yang putus sekolah. Belum lagi, banyak orang tua mengeluhkan karena murid yang direlokasi ke SD Kalang Tubung itu masuk siang semua.
“Kasihan murid kelas 1 sampai kelas 3 yang harusnya siang itu istirahat. Karena terima pelajaran siang, sore itu sudah tidak konsentrasi,” ungkap
Hamdiyani.
“Kita harap pemerintah baik itu Pemprov, Pemkot, anggota dewan, khususnya Disdik, yang sampai sekarang tidak ada tanggung jawabnya. Mereka tidak tahu rasanya anak kami diteror di SD Kalang Tubung. Kami aksi hari ini dengan harapan didengar oleh mereka,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Makassar, Muhyiddin Mustakim, mengaku tak tak tahu jika ada orang tua murid yang demo maupun murid mogok sekolah. Soal tuntutan kembali ke sekolah semula, ia mengatakan bahwa itu menjadi urusan Bagian Aset Pemkot.
“Jika pun Pemprov bilang itu asetnya, seharusnya pihak (bagian) aset Pemkot yang koordinasi. Apalagi jika Pemrov mau hibahkan (lahan),” ucapnya.
Muhyiddin kembali menekankan, bahwa tugas Disdik adalah memastikan siswa tetap bisa sekolah. “Dan relokasi itulah jalan kami,” imbuhnya.