SENGKANG, FAJAR — Rencana mutasi yang digodok Pj Bupati Wajo Andi Bataralifu mendapat kritikan. Mutasi itu dinilai mengandung unsur politik.
Hal itu disuarakan oleh Koalisi Aksi Mahasiswa Wajo Bela Rakyat saat melakukan demonstrasi di Kantor DPRD Wajo, Senin, 14 Oktober.
Koordinator aksi Herianto Ardi menyampaikan mutasi eselon II yang sekarang berproses di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Wajo membuat kegaduhan di lingkup Pemkab Wajo.
“Marak isu di tengah pegawai dan masyarakat kalau terindikasi ditunggangi kepentingan politik,” ujarnya.
Menurutnya, pelayanan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak maksimal akibat isu mutasi tersebut. Sementara Kemendagri menugaskan seorang Penjabat (Pj) untuk menjaga sistem pemerintahan di tengah Pilkada.
“Tapi kami lihat Pj ini terlalu spesifik sampai-sampai melalui mutasi secara tertutup, di tengah tahun politik,” tutur Herianto.
Sementara diketahui Pj Bupati Wajo Andi Bataralifu merupakan keluarga dekat petinggi Gerindra Sulsel yang mengusung salah satu pasangan calon (paslon) pada Pilkada Wajo.
Kemudian, Pj merupakan satu angkatan dari salah satu paslon di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Sehingga, mahasiswa menilai hal tersebut ditunggangi kepentingan politik.
“Tidak jelas apa urgensi dari mutasi, apalagi beliau (Pj, red) bukan pilihan rakyat,” nilainya.
Sementara, anggota DPRD Wajo Asri Jaya A Latief, menyampaikan, aspirasi mahasiswa dan masyarakat akan ditindaklanjuti setelah Alat Kelengkapan Dewan (AKD) terbentuk.