English English Indonesian Indonesian
oleh

Hunian Syariah di Bulukumba Kurang Dilirik, Angsuran Tak Libatkan Perbankan

FAJAR, BULUKUMBA- Bumi Panrita Lopi salah satu daerah tujuan pengembangan kawasan perumahan. Developer pun berlomba-lomba masuk membangun. Prospek dan keuntungan menjadi salah satu pertimbangannya.

Hanya saja, perumahan subsidi masih mendominasi. Bahkan, hunian berkonsep syariah dengan harga yang sama dengan subsidi belum dilirik masyarakat.

Dari penelusuran FAJAR, perumahan berbasis Syariah dijumpai berada di Jl Kalumeme, Kecamatan Ujungloe, Bulukumba. Namanya, Perumahan D’,Paccing. Uniknya, penjualan unit di perumahan ini tidak menggandeng perbankan.

Pendamping Perumahan D’ Paccing, Yusran mengatakan berbeda dengan perumahan lainnya, ia mengaku pihaknya tidak melibatkan bank dalam bertransaksi. Hal itu, kata dia, untuk menghindari riba, yaitu adanya tambahan atau pembayaran pinjaman yang melebihi jumlah pokok pinjaman.

” Langsung dicicil ke D’ Paccing, kita layani kontan ataupun angsur,” kata Yusran.

Untuk satu unit rumah, Yusran mengaku menjual dengan harga Rp176 juta dengan luas tanah 8×4, bangunan 6×6 dengan tipe 36, 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi. Itu bisa diangsur 15 hingga 20 tahun lamanya.

Meski demikian, Yusran mengaku sedikit kesal. Itu lantaran banyaknya angsuran yang macet. “Rumahnya habis. Meski banyak yang macet angsurannya, sehingga modal tidak bisa diputar,” kata Yusran.

Selain perumahan, Yusran juga menyiapkan tanah kapling, dengan istem yang sama. Luas lahan 7×14 dibanderol dengan harga Rp40 juta.

Berbeda dengan D’ Paccing, konsep syariah juga dilaksanakan di Perumahan Sokko Bampa. Namun, angsurannya tetap melalui perbankan. Pengembang Sokko Bampa, H Rafid mengatakan riba terjadi jika pembayaran berubah dari awal kontrak pembayaran.

News Feed