“Dengan keberadaan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai pengusung Andalan Hati yang pada level regional sulsel menjadi KIM Plus, ini merupakan jejaring vertical yang dimiliki Andalan Hati untuk mendapat perhatian pusat yang berdampak pada peningkatan pendapatan transfer dan pendapatan lain yang sah.
“Dan pada sisi Pendapatan Asli Daerah, bagi Andalan Hati akan tetap mempertahankan kemandirian fiskal sulsel di atas 50% yang bersumber dari optimalisasi sumber daya ekonomi dan kekayaan daerah,” tuturnya.
Akhirnya menciptakan konfigurasi ideal pada APBD Sulsel sekaligus menekan defisit dan memperkecil sisa kewajiban.
Akhirnya APBD Sulsel semakin kuat untuk dapat merealisasikan segala program turunan visi dan misi kepala daerah terpilih. Karena siapa pun kepala daerah yang terpilih nantinya akan menghadapi keadaan ini.
“Pada situasi ini, kompetisi solusi harus saling menonjol di mana claim Andalan Hati memiliki comparative advantage di mata pemerintah pusat. Benchmark Andalan Hati ini akan menyajikan formula yang tepat dalam akselerasi 100 hari kerja pasca pelantikan saat kelak dipercayakan sebagai gubernur dan wakil gubernur Sulsel,” katanya.
Tentu yang menjadi tantangan adalah mengharmonisasi perda APBD Tahun Anggaran 2025 yang disesuaikan dengan penetrasi 100 hari kerja serta pengendalian belanja untuk misi penguatan APBD.
“Dengan demikian ruang akselerasi program prioritas terkait pengentasan kemiskinan ekstrem dan absolut, penurunan angka pengangguran, stunting, serta program lainnya dapat segera terlaksana,” ucapnya. (sae)