Selain iti, model pembelajaran aktif dan interaktif lewar smart teaching mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar melalui diskusi online, tugas berbasis proyek, dan kolaborasi digital.
“Siswa tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga terlibat dalam menciptakan pengetahuan. Dengan bantuan teknologi, guru dapat menyesuaikan metode pengajaran mereka berdasarkan kebutuhan individual siswa, memberikan materi yang lebih spesifik sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar mereka,” katanya.
Bahkan, smart teaching juga mendorong pembelajaran fleksibel dan asinkron.
“Sehingga siswa dapat mengakses materi pelajaran kapan saja dan di mana saja, memungkinkan mereka untuk belajar dengan kecepatan dan waktu yang sesuai dengan mereka, tanpa terikat pada batasan waktu kelas tradisional. Smart teaching sering kali mengintegrasikan unsur permainan atau game ke dalam pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa. Melalui elemen-elemen seperti skor, penghargaan, atau kompetisi, siswa dapat belajar sambil bermain,” bebernya.
Ternasuk pemanfaatan Realitas Virtual dan Augmented Reality, disebut dalam beberapa konteks, smart teaching menggunakan realitas virtual (VR) atau augmented reality (AR) untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan imersif
“Misalnya untuk mempelajari sejarah atau sains melalui simulasi. Sehingga smart teaching membawa perubahan signifikan pada metode pendidikan tradisional, menjadikan proses belajar lebih dinamis, kolaboratif, dan relevan dengan perkembangan zaman,” imbuhnya, Senin (16/9/2024).(fit)
