FAJAR, MAKASSAR — Sedikitnya sebanyak 139 bakal calon kepala daerah baik bupati, wali kota dan gubernur di Sulsel telah mendaftarkan diri ke KPU masing-masing.
Meski begitu, masih banyak figur terutama kader partai potensial, yang pada akhirnya gagal bertarung di kontestasi Pilgub Sulsel dan pilkada kaupaten kota saat ini.
Hal itu diakui Politikus PAN Sulsel, Usman Lonta. Secara tegas dia mengaku sedih dan menyayangkan sejumlah partai di Sulsel tidak mampu memunculkan lebih banyak figur terutama di Pilgub Sulsel.
“Saya sayangkan adanya peluang yang tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Terutama pasca terbitnya putusan MK No.60 itu,” kata Usman Lonta, Kamis (12/9/24).
Menurutnya, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut ibarat oase, nikmat, yang seharusnya disyukuri dan dimanfaatkan oleh partai-partai mengusung kader terbaiknya maju di pilkada serentak tahun ini.
“Kalau ada nikmat yang tidak dimanfaatkan, atau (tidak) disyukuri, kufur nikmat namanya,” kata Anggota DPRD Sulsel yang juga salah satu deklarator PAN Sulsel ini.
Patut diketahui menurutnya, kandidat yang telah didaftarkan oleh partai politik/koalisi partai politik di KPU saat ini belum memenuhi harapan sebagian besar masyarakat di daerah ini.
Termasuk di Sulsel, dia mengatakan setidaknya PAN bisa berkoalisi misalnya dengan Hanura untuk mengusung paslon sendiri, yakni kader sekelas Ketua PAN Sulsel, Ashabul Kahfi.
“Kami (PAN) tidak kekurangan kader. Ada Pak Kahfi, Jamaluddin Jafar, Yuliani Paris, Yusran Paris. Mereka semua tokoh senior PAN dan bagian deklarator partai ini,” kata Usman Lonta.