FAJAR, MAKASSAR — Calon Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulsel, Andi Muhammad Karaka (AMK) menolak hasil Musyawarah Daerah (Musda) HIPMI Sulawesi Selatan ke-16. Penolakan tersebut disampaikan pasca SC/OC Musda secara sepihak memindahkan lokasi penyelenggaraan Musda dari Hotel Four Point di Jl Andi Djemma ke Gedung Manunggal Mini di area Kodam XIV Hasanuddin.
AMK merasa ditipu karena berdasarkan rundown acara, Musda seharusnya digelar di Hotel Four Points. Dia merasa ditipu terkait dipindahkannya lokasi Musda.
“Karena ada tempat yang sudah kita sepakati bersama dan pembukaan pun dilakukan di Hotel Four Points. Tadi juga ada perwakilan Forkompinda pada saat kegiatan pembukaan. Dihadiri juga oleh ketua umum BPP, teman-teman BPD lainny di Indonesia,” ungkap AMK saat menggelar Jumpa Pers di Hotel Four Points by Sheraton, Senin malam, 9 September 2024.
Dia menuturkan, peserta memilih di bawah tekanan. Mereka tidak berani bersuara karena ada kondisi psikologis yang membatasi. Alasan yang dibuat panitia jika pelaksanaan Musda tidak dipindahkan bisa terjadi gesekan adalah hoaks. AMK menyatakan bahwa proses pemilihan ketua tidak mencerminkan etika berorganisasi dan jauh dari prinsip demokrasi yang seharusnya dijunjung tinggi.
“Bagaimana organisasi ini bisa berjalan baik jika proses pemilihan pemimpin saja tidak dilakukan secara demokratis? Kami di sini menyatakan sikap menolak penuh hasil Musda ini,” tegasnya.
Untuk menjadi calon ketua kata AMK sudah merogoh kocek hingga Rp300 juta dalam pendaftaran seperti yang dipersyaratkan.