“Jujur saja, saya tidak punya persiapan yang luar biasa, jadi biarlah mengalir seperti air. Mungkin, jika istri saya bukan Ketua DPD II Golkar Luwu Utara, saya akan bersikeras menolak,” tutur suami Bupati Lutra, Indah Putri Indriani ini.
Anggota Komisi V DPR RI itu juga menjelaskan, alasan memilih Ajie sebagai wakilnya. Ajie adalah ASN di Luwu Utara yang surveinya paling tinggi di antara seluruh ASN. “Dan ayahnya Ajie, yaitu Pak Arjuna, adalah orang yang membawa kami ke Luwu Utara,” tuturnya.
Baginya pasangan ini ideal, sebab dirinya adalah politisi, sementara Ajie berasal dari kalangan birokrasi. Ia mengakui, masih harus banyak belajar, sehingga memerlukan pendamping yang memiliki latar belakang birokrasi. “Maka Ajie menjadi pilihan alternatif setelah mempertimbangkan hal itu. Memang survei Ajie di kalangan ASN sangat baik,” tambahnya.
Wakil Ketua DPD PDIP Sulsel, Iqbal Arifin mengatakan, sebagai partai pendukung, ia menganggap Muhammad Fauzi sebagai kader terbaik Golkar di Luwu Utara. “Saya melihat Abang Fauzi bisa melanjutkan warisan yang telah dibangun oleh Ibu Indah,” tuturnya.
Dia menambahkan, ini bukan soal menentukan pilihan di saat-saat terakhir, tetapi memang perlu pertimbangan yang matang untuk mengusung calon. “Dalam Pilkada, harus selektif dalam menentukan sosok yang diusung. Kami di PDIP sudah dua periode bersama Ibu Indah, dan kami menganggap Abang Fauzi sudah sangat siap,” terangnya. (saenal/*)
