FAJAR, MAKASSAR—Selain menjadi kampus vokasi dengan kegiatan belajar 70 persen praktek dan 30 persen teori, mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar juga diajak berwirausaha. Targetnya, setiap prodi diwajibkan membuat satu produk untuk disumbangkan sebagai hasil karya mahasiswa yang bernilai jual.
Kampus dibawah naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemeparekraf) ini mewadahi mahasiswa membuat produk melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bisnis.
Direktur Poltekpar Makassar, Dr. Herry Rachmat Widjaja, A mengatakan sesuai arahan menteri pariwisata, lulusan Poltekpar harus memiliki cakupan 70 persen bekerja di perusahaan atau industri, 30 persen untuk bekerja mandiri atau berwirausaha.
“Makanya sejak masih di kampus, mereka diajak membuat produk untuk dijual. Ke depan, ketika mereka tamat bisa memperkerjakan banyak orang dan membuka lapangan pekerjaan. Misalnya, jurusan Seni Kuliner membuat produk makanan, lalu ada jurusan perjalanan wisata membuat produk olahan,” jelasnya.
Kepala Unit Inkubator Bisnis Poltekpar, Muhammad Musawantoro mengatakan mahasiswa dibimbing menjadi entrepreneur pada mata kuliah kewirausahaan, untuk mulai mendesain ide bisnisnya dari tiap prodi.
Setiap ide bisnis yang ada, kata dia, diajarkan untuk membuat prototypenya.
Kemudian menciptakan nilai terhadap produk yang akan mereka buat dan membangun networking bisnis. “Salah satunya itu, ketika ada event maka mereka ikut membuka stan dan menampilkan produknya,” tuturnya.
Salah Seorang Dosen Pembimbing UKM Bisnis Poltekpar, Elza Nova Rizaly mengatakan bisnis yang dibangun menjadi wadah untuk para mahasiswa yang ingin mengembangkan bakat mereka dalam berwirausaha. Sebut saja yang saat ini banyak dicari ada usaha Yoi parfum laundry buata mahasiswa prodi Pengelolaan Konvensi dan Acara (PKA) berkolaborasi dengan Divisi Kamar (DIK)