PANGKEP, FAJAR- Belum semua warga pulau menikmati listrik. Salah satu kendalanya, biaya pasang baru listrik mahal.
Biaya pemasangan listrik untuk warga di kepulauan Kecamatan Liukang Tupabiring dan Kecamatan Liukang Tupabiring Utara dikeluhkan. Biaya pemasangannya dibebankan kepada warga.
Salah seorang warga pulau di Kecamatan Liukang Tupabiring, AN, kepada FAJAR menyebut untuk memperoleh listrik pihaknya dibebankan untuk membayar Rp1,5 juta agar memperoleh sambungan listrik dari PLTS yang akan dipasang di pulaunya.
“Kami sangat bersyukur sebenarnya karena sudah mau dipasang listrik. Tetapi biayanya yang cukup mahal, Rp1,5 juta ini PLTS dan sudah dipasang di tetangga pulau kami,” katanya, kemarin.
Olehnya itu, pihaknya mengaku tetap akan membayar biaya tersebut meski kesulitan memperoleh uangnya.
“Mau tidak mau tetap kita akan bayar karena daripada tidak ada listrik. Jadi lebih baik kita bayar Rp1,5 juta per rumah,” ungkapnya.
Tidak hanya AN, warga Pulau Pajenekang di Kecamatan Liukang Tupabiring Utara, MH juga mengalami hal yang sama, meski berbeda sumber listrik.
“Kalau di pulau saya itu pakai mesin Rp200 ribu untuk pertama. Di luar kabel yang kami siapkan sendiri dan untuk per harinya itu Rp5 ribu. Sementara di sini ada ratusan rumah,” jelasnya.
Terpisah, Bupati Pangkep, Muh Yusran Lalogau diketahui tengah gencar melakukan peresmian pengoperasian listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) untuk wilayah kepulauan.
Baru-baru ini, ia meresmikan PLTD yang mengaliri 286 rumah yang ada di Pulau Pajenekang, sedangkan kapasitas bisa menanggung 600 rumah dan memiliki kapasitas 450-900 watt. (fit/zuk)