Akhirnya, tanggung jawab kita sebagai warga negara adalah memastikan bahwa demokrasi kali ini menghasilkan pemimpin yang benar-benar mampu membawa perbaikan positif kehidupan masyakarat. Kita tidak boleh bersikap masa bodoh atau membiarkan diri kita terperangkap dalam kebodohan karena giuran politik uang. Pilkada ini adalah kesempatan menunjukkan bahwa kita adalah pemilih yang bijak dan tidak mudah dibodohi. Dengan memilih secara cerdas, kita bisa mewujudkan harapan akan pemimpin yang benar-benar berkualitas dan visioner.(^^)
News Feed
Bissu dan Perlawanan Tanpa Suara
Oleh: Andi M. Akhmar, Pengajar di FIB Unhas Ketidakterlibatan bissu di Bone dalam Hari Jadi Bone ke-692 (selanjutnya
Baratayuda Idealisme dan Pragmatisme
Opini|Kamis, 31 Maret 2022 14:59 PM
Pemecatan Terawan Agus Putranto (TAP) dalam Muktamar IDI XXXI di Banda Banda Aceh, 25 Maret 2022, kontan memantik
Bissu, Politik Kematian, dan Kematian Politik
OLEH: A. Faisal, Pengamat Kebudayaan Keberadaan Bissu dalam masyarakat Bugis-Makassar memiliki posisi yang sangat penting dan strategis. Pada
Kekosongan Posisi Bissu
OLEH: Rabiatul Adawiah, Mahasiswa Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS) UGM Sebagai produk suatu keberadaan, komponen masyarakat
Perkara Bissu: Ke Bone Kita Hilang, Bukan Healing!
Oleh: Feby Triadi Magister Antropologi UGM dan Peneliti Bissu Nilai, norma, moral, etika dan estetika adalah hasil perjalanan
- Sebelumnya
- 1
- …
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- …
- 213
- Berikutnya