Tecovirimat telah mendapat persetujuan oleh FDA sejak tahun 2018 sebagai terapi untuk smallpox dengan nama dagang TPOXX (Catalent Pharma Solutions, Winchester, US)
Selain itu juga ada cidofovir (intravena) yang memiliki aktivitas terhadap virus DNA termasuk orthopox virus. Cidofovir telah mendapat persetujuan oleh FDA sejak tahun 1996 sebagai terapi retinitis Cytomegalovirus (CMV) dengan nama dagang Vistide (Ben Venue Laboratories, Inc, Bedford, OH)
Obat antivirus lainnya, kata Taruna adalah brincidofovir. Obat ini diberikan secara oral pada anak dengan berat badan lebih kecil dari 10 kg.
Brincidofovir telah mendapat persetujuan oleh FDA sebagai terapi smallpox pada tahun 2021 dengan nama dagang Tembexa (Penn Pharmaceutical Services, Ltd. UK). Sayangnya obat ini belum didaftarkan dan tersedia di Indonesia.
Pencegahan Monkeypox
Taruna menambahkan vaksin mpox sudah tersedia di Indonesia melalui pemasukan jalur khusus (Special Access Scheme/ SAS) yaitu vaksin JYNNEOS (Smallpox and Monkeypox Vaccines). Vaksin asal Denmark ini tersedia di sejumlah apotek di Indonesia.
Menurut dia vaksin ini digunakan selama program pemberantasan cacar (smallpox vaccine) dalam memberi perlindungan terhadap cacar monyet.
Berdasarkan beberapa studi observasional (data CDC AS dari penelitian di Afrika), vaksin tersebut 85 persen efektif dalam mencegah cacar monyet. Vaksinasi dengan vaksin cacar dapat menyebabkan gejala penyakit yang lebih ringan.
BPOM sendiri, kata Taruna mendukung percepatan akses terhadap obat dan vaksin untuk mpox, melalui penjaminan ketersediaan obat dan vaksin yang memenuhi syarat keamanan, khasiat, dan mutu.