Terpisah, Ketua REI Sulsel, Mahmud Lambang menuturkan pihaknya menarget membangun enam kota Mandiri.
Keenam kota tersebut yakni Maros, Gowa, daerah Ajangtappareng, Palopo, daerah Bosowasi, dan Bulukumba. Untuk penjualan, kata dia, rata-rata unit terjual di daerah Gowa dan Maros, karena memang jangkauannya untuk masyarakat menengah ke bawah.
“Konsep rumah subsidi dan rumah menengah yang banyak dibangun. Sejauh ini masih mengundang stakeholder yang merupakan mitra kerja untuk mendukung program yang baru dicetuskan ini. Setiap titik kita membangun minimal 50 hektare,” ucapnya.
Analis Keuangan dan Perbankan Unismuh Makassar, Sutardjo Tui mengatakan pembangunan kawasan perumahan merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang telah menjadi kebutuhan pokok. Apalagi untuk generasi milenial saat ini. Bagi mereka, kata dia, suatu kebanggaan apabila sudah mempunyai rumah sendiri kendati banyak milik orang tuanya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, prospek usaha perumahan selalu menjanjikan. Kawasan perumahan dibutuhkan selain dalam kota, juga daerah-daerah yang berbatasan dengan perkotaan yang mudah dijangkau, dekat jalur transportasi cukup lancar, serta sarana dan prasarana memadai.
“Lokasi yang menjanjikan untuk dilakukan pengembangan itu adalah Maros, di samping dekat jalan tol juga dekat bandara. Apalagi kalau sudah jadi kereta api tembus Makassar, dan untuk Gowa dan Takalar boleh juga, tetapi berpotensi macet,” ucapnya.
Namun, untuk menunjang pengembangan perumahan seharusnya pemda setempat mempermudah perizinan. Karena dengan adanya perumahan akan meningkatkan sektor PAD, berasal dari PBG, peningkatan PBB, penerimaan pajak penerangan jalan serta yang lainnya.