FAJAR, MAKASSAR — Ma’refat Institute Sulsel menggelar Ma’refat Informal Meeting (Reforming) ke-12, pada Minggu, 30 Juni 2024. Kegiatan ini digelar di Sekretariat Ma’refat Institute Sulsel, Jl Lanraki, Makassar.
Bertema “Memosisikan Paradigma Pancasila Menghadapi Kerusakan Ekologi dan Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan”, kegiatan ini menghadirkan dua akademisi sebagai pemantik. Masing-masing; Kepala Puslit Perubahan Iklim Unhas, Dr Ir Rijal M Idrus, MSc, dan Kepala Laboratorium Penangkapan Ikan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas, Dr Ir Andi Assir Marimba, MSc. Turut hadir Direktur Lingkar (Lembaga Inisiasi Lingkungan dan Masyarakat), Muadz Ardin, SP, MP.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai kalangan baik dari akademisi, NGO, ASN, karyawan swasta, serta mahasiswa.
Koordinator Divisi Program dan Pengkajian Ma’refat Institute, Arifin, SAP, MAP, mengatakan, pelestarian lingkungan hidup merupakan salah satu indikator kemajuan. Di tengah gencarnya mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045, kerusakan lingkungan dan ekologis semakin meningkat.
Andi Assir, menuturkan, pancasila menjadi satu kesyukuran besar. Karena Pancasila telah berhasil mempersatukan kita semua. Selain mempersatukan, Pancasila mengandung nilai keagamaan dan keadilan.
Dalam nilai yang terkandung itulah, satu makna utama yang dipegang teguh sebagai umat beragama adalah manusia menjadi wakil Tuhan untuk menjaga bumi.
“Hubungan pancasila dan lingkungan hidup, di mana kita sebagai umat Islam telah ditunjuk oleh Tuhan sebagai Khalifatullah fil Ardh, sebagai pemelihara lingkungan hidup. Sebagai manusia, seringkali kita melakukan pengrusakan tanpa kita sadari. Banyak fenomena kerusakan yang terjadi tanpa diketahui apa yang kita lakukan sebenarnya merusak,” ucapnya.