Tujuan utama PT Pelindo Multi Terminal adalah menekan biaya port dan cargo stay, meskipun setiap terminal memiliki keunikan tersendiri di masing-masing daerah.
“Di sebagian besar terminal di Pulau Jawa bersifat terminal bongkar (impor), sedangkan di luar Pulau Jawa sebagian besar bersifat terminal muat,” katanya.
PT Pelindo Multi Terminal berfokus pada standarisasi layanan di terminal bongkar muat, komersial di terminal, efisiensi pengelolaan terminal, dan pertumbuhan laba.
PT Pelindo Multi Terminal juga terbuka untuk menggandeng cargo owner sebagai mitra strategis guna meningkatkan produktivitas dan kapasitas komersial.
Selaras dengan hal tersebut, Guru Besar Bidang Risiko Logistik Maritim Intitus Teknologi Surabaya Saut Gurning yang juga menjadi narasumber dalam acara ini menyampaikan bahwa perhatian Pelindo sudah cukup baik karena saat ini dunia mengarah ke nonpetikemas.
“Saya kira perhatian Pelindo sudah cukup baik, mengingat saat ini dunia mengarah kepada non-peti kemas,” kata Saut.
PT Pelindo Multi Terminal melalui transformasi besar dan positif, bahkan sebelum merger. Transformasi ini terus diperbaiki dan disempurnakan setelah merger.
Hal ini ditegaskan oleh Executive VP Port Handling and Stevedoring FKS Logistics Wiji Dewabroto yang juga menjadi salah satu narasumber di diskusi ini sekaligus pelanggan strategis PT Pelindo.
PT Pelindo Multi Terminal sudah banyak melakukan perubahan bahkan sebelum merger. Transformasi dengan modernisasi ini membuat produktivitas naik. Sebelumnya pembongkaran biji-bijian dan bungkil dalam satu hari hanya sekitar 5.000-6.000 ton.