PANGKEP, FAJAR- Sistem tiket kereta api mesti dibenahi. Banyak penumpang kecewa karena tak kebagian.
Penumpang yang datang antre sejak pukul 06.00 belum tentu dapat tiket hari itu juga. Ini sudah berlangsung setahun lebih sejak uji coba kereta api dilakukan untuk rute Maros-Barru dan sebaliknya.
Pantauan FAJAR di Stasiun Pangkajene, calon penumpang harus datang bahkan sebelum pukul 06.00, sebab tiket bisa saja habis begitu loket dibuka. Sementara, kereta berangkat dari stasiun itu pukul 08.56.
Begitu juga saat gelombang keberangkan kedua pada pukul 14.26, tiket harus dibeli pukul 07.00 di loket. Sejumlah masyarakat yang datang terpaksa harus kembali lantaran tiket sudah habis terjual.
Salah seorang Staf Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel Hardiyanti menyampaikan kuota tiket memang sangat terbatas, bahkan sebelum loket dibuka antrean sudah ada.
“Kita buka loket jam 7 pagi dan sebelum itu memang sudah datang warga untuk beli tiket. Begitu dibuka habis karena memang terbatas tiket,” katanya, Minggu, 23 Juni.
Calon penumpang hanya bisa membeli tiket langsung di loket. Baik untuk keberangkatan pagi, maupun siang. Tiket dijual di loket pukul 07.00 dan itu terjual habis untuk kuota hanya 25 orang dalam sehari.
“Pembelian tiket memang hanya dilakukan pada hari keberangkatan dengan membawa identitas diri dan biasa juga yang lain tidak kebagian jika ada rombongan yang datang. Jadi tiket langsung habis. Yang jelas kita selalu memberi pengertian kepada calon penumpang, karena kalau tiket tersedia pasti kita berikan atau bahkan kita bantu cari ke stasiun lain,” bebernya.