FAJAR, MAKASSAR-Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPMU-PK) menyelenggarakan kegiatan bertema “Implementasi Metode Pembelajaran Hibrid Pasca Covid-19: Inovasi Peningkatan Kapasitas Siswa Menulis Karya Ilmiah Indonesia-Inggris pada Sekolah Model di Kabupaten Maros”. Acara ini berlangsung di SMP Negeri 13 Bontoa, Kabupaten Maros, dari pukul 09.00 hingga 14.00 WITA, Kamis, 13 Juni 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan metode pembelajaran hibrid yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring.
Program ini fokus pada pengembangan keterampilan menulis karya ilmiah dalam bahasa Indonesia dan Inggris bagi siswa sekolah model yang memiliki potensi akademik tinggi di Kabupaten Maros.
Tim dosen PPMU-PK FIB Unhas, yang dipimpin oleh Prof. Dr. Hj. Asriani Abbas, M.Hum., menggunakan berbagai metode dalam kegiatan ini. Metode ceramah digunakan untuk memberikan pemahaman mengenai teknik penulisan karya ilmiah yang benar.
Diskusi dan tanya jawab mendalam diadakan untuk membantu siswa menyusun karya ilmiah yang baik dan benar. Metode jigsaw dan role play juga diterapkan, diawali dengan pemutaran video hasil penelitian tahun 2023 yang menunjukkan efektivitas metode jigsaw berbasis audiovisual pada pembelajaran hibrid.
Dalam video tersebut, dijelaskan tentang penelitian “Metode jigsaw berbasis audiovisual pada pembelajaran hibrid pascapandemi covid-19: suatu inovasi peningkatan kapasitas siswa menulis karya ilmiah Indonesia-Inggris bertema muatan lokal pada sekolah menengah pertama di Kabupaten Maros”. Penelitian ini menjadi dasar pengembangan metode yang digunakan dalam kegiatan tahun ini.
Tim dosen yang terlibat dalam kegiatan ini selain Prof. Dr. Hj. Asriani Abbas, M.Hum. (Sastra Indonesia), adalah Dr. Kaharuddin, M.Hum. (Sastra Indonesia), Dr. Abbas, S.S., M.Hum. (Sastra Inggris), Dra. Haryeni, M.Hum. (Sastra Indonesia), dan Dr. Indarwati, S.S., M.Hum. (S-2 Ilmu Linguistik).
Diharapkan melalui kegiatan ini, siswa-siswa di Kabupaten Maros dapat memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyusun karya ilmiah berkualitas dalam kedua bahasa, Indonesia dan Inggris, yang akan berguna untuk perkembangan akademik mereka di masa depan. (*)
