FAJAR, MAKASSAR – DPW NasDem Sulsel sudah resmi mengusulkan Syaharuddin Alrif-Nurkanaah sebagai calon bupati dan calon wakil bupati Sidrap 2024 melalui rapat pleno, di Kantor NasDem, Jalan Metro Tanjung, Minggu, (26/5/2024).
Syahar sapaan akrab Syaharuddin Alrif mengaku sengaja memilih Kanaah sebagai birokrat karena ia ingin paket yang komplet. “Saya kan dari politik, pengusaha, petani, anak santri, aktivis, dan akademisi. Walapun 10 tahun pengalaman di DPRD, tetapi tentu saya harus mencari yang lebih paham teknis,” katanya.
Meski sudah betpaket dan kursinya sudah cukup, Wakil Ketua DPRD Sulsel ini tetap tmenjalin komunikasi dengan partai-partai untuk menjalin koalisi. Dia bahkan ikut dalam setiap tahapan partai yang dipersyaratkan untuk bisa berkoalisi.
Teranyar, Syahar mengikuti fit and proper test di Demokrat. Dia mengikuti semua tahapan partai lain sebagai bentuk penghargaan, termasuk partai yang tanpa kursi pun.
“Jadi tetap ikut tahapan partai lain. Itu bentuk penghargaan saya kepada partai-partai lain. Ada kursi dan tidak ada tetap karena saya mau pilkada Sidrap ini romatis. Untuk apa kita berkompetisi kalau bisa dibicarakan baik-baik,” pungkasnya.
Analis politik Unhas, A Ali Armunanto menilai, lebih cepat memperkenalkan calon itu akan memberikan lebih banyak keuntungan, dibanding yang belakangan. Keuntungannya, calon punya lebih banyak waktu untuk melakukan sosialisasi untuk memikirkan citra dan juga figuiritas yang ingin dibangun ke publik.
Dengan cepat mengumumkan calon, kontruksi terhadap citra politik yang dibangun bisa lebih lengkap dilakukan.
“Karena proses yang cukup lama dan juga informasi mengenai data-data mengenai bagaimana penerimaan masyarakat dan segala macam bisa didapat dengan sangat baik dan itu bisa melengkapi proses political marketing dan segala macam,” katanya
Termasuk keuntungannya, punya banyak waktu memikirkan bagaimana caranya ketika muncul resistensi terhadap pasangan yang mereka dorong. Ada waktu mencari cara mengatasi segala macam karena mulai duluan.
Berbeda dengan belakangan baru memunculkan. Mereka punya waktu sedikit untuk sosialisasi dan membangun figuiritas dan citra calon.
Minusnya kalau terlalu cepat memperkenalkan kata dia, lebih kepada strategi politik akan terbaca. Lawan politik dengan mudah membuat pemetaan kekuatan politiknya.
“Tapi justru mengumumkan lebih cepat adalah hal yang jauh lebih baik karena punya banyak waktu untuk melakuan kanter terhadap serangan-serangan politik yang dilakukan oleh lawan,” terang Ali. (mum)