Target ekspansi lahan sawit di Sulsel ialah daerah Wajo dan Luwu Raya yang selama ini memang sudah banyak memproduksi sawit. Juga akan bekerja sama dengan PTPN XIV memanfaatkan lahan kosong.
Sebelumnya, PT SCI juga telah bekerja sama dengan perusahaan investor asal Malaysia, PT Kawan dalam industri pengolahan kelapa sawit. Di mana dalam kerja sama itu, ada program penanaman di 5.000 hektar lahan kelapa sawit.
Potensi hilirisasi ini, selain menjual TBS (tandan buah segar), juga sampah produksi akan diolah menjadi produk-produk bernilai ekonomi. Selanjutnya, petani akan mendapatkan karbon kredit, dengan catatan lahan petani dipupuk dengan pupuk organik, agar mereduksi karbon.
“Pertumbuhan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan bagi perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga bagi petani-petani kecil yang bergantung pada budidaya kelapa sawit untuk mata pencaharian mereka,” tandas Machmud.
Diketahui, sebelumnya PT SCI juga sudah MoU dengan investor asal Malaysia PT Kawan untuk industri pengolahan kelapa sawit. Pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit bakal dibangun di Kabupaten Wajo.
Lahan-lahan para petani lokal bakal menjadi sasaran sumber bahan bakunya. Dengan catatan, sirkular ekonomi bakal diterapkan. Pupuk yang digunakan harus organik agar menghasilkan karbon, yang pada akhirnya menjadi pendapatan karbon kredit bagi petani.
Pengembangan Hortikultura
Selain kelapa sawit, PT SCI juga memprogramkan pengembangan lahan hortikultura. Saat ini, mereka menargetkan ada 200 hektar lahan petani/masyarakat yang dibuat kemitraan. Bekerja sama dengan Sekar Grup, PT SCI menanggung biaya produksi, bibit, pupuk, hingga tenaga kerja di sana. Saat ini, lahan yang sudah diidentifikasi berada di Kabupaten Gowa (Tonasa dan Kanreapia). Nantinya, Sekar Grup yang bakal memproses dan membuat produknya.
