English English Indonesian Indonesian
oleh

Tekan Kasus DBD Lewat Vaksinasi Dengue

FAJAR, MAKASSAR- Demam Berdarah (DBD) merupakan salah satu penyakit yang rentan menyerang siapa saja. Bahkan berisiko kematian jika pasien lambat mendapat penanganan. Olehnya, perlu melakukan pencegahan sejak dini untuk perlindungan diri, salah satunya dengan vaksinasi dengue.

Akhir-akhir ini, penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus meningkat drastis. Bahkan, menurut Regional Operation Manajer PT Prodia Yuliana Sambara di 2024, kasus DBD naik tiga kali lipat dari 2023.

Jika 2023 ada kisaran 20 ribu kasus, di Januari-April 2024 meningkat menjadi kisaran 66 ribu kasus. Tak hanya itu, kasus kematian juga meningkat, hingga saat ini mencapai 475 kasus.

“Penanganan yang lambat karena lambat terdeteksi menjadi salah satu pemicu. Makanya, dua hingga tiga tahun ini sudah diperkenalkan program vaksin. Harapannya bisa menekan kasus dan dampak dari DBD,”jelas perempuan berambut sebahu ini mengawali Seminar Kesehatan bertajuk “Demam Berdarah, Ad Vaksinnya” yang digelar Prodia Panakkukang Makassar, Sabtu 25 Mei 2024.

Narasumber Seminar Kesehatan, salah seorang dokter di Prodia dr Amelia Witono menjelaskan semua orang berisiko terinfeksi dengue, mulai anak-anak hingga dewasa. Namun, berkisar 75 persen kasus DBD terjadi pada golongan usia 5-44 tahun, dengan persentase kematian 40 persen terjadi pada golongan usia 5-14 tahun.

Saat ini, kata dia, sudah berbagai upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah, mulai dari fogging, jumantik, hingga Wolbachia.Namun upaya yang menelan anggaran cukup besar tersebut tidak efektif menekan angka kasus DBD. Faktanya penyakit tersebut masih ada di sekitar kita.

News Feed