BONE, FAJAR — Sebanyak 1000 hektare lahan sawah di Kabupaten Bone dilaporkan terendam akibat cuaca buruk.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Holtikultura Bone, Andi Asman Sulaiman mengatakan, 50 persen atau sekitar 500 hektare di antaranya dilaporkan rusak.
“500 lebih hektare lahan itu akumulasi kerugian sampai 50 persen,” ujar Asman, Selasa, 7 Mei 2024.
Lahan yang terendam ini adalah kawasan konversi rawa ke pertanian, yang mana terendam akibat luapan sungai Walanae dengan ketinggian hingga dua meter.
Asman melaporkan sekira 800 KK di empat desa yang terdampak bencana ini. Asman mengatakan, padi-padi ini seyogianya telah siap panen namun akibat terendam membuat padi-padi tersebut rusak dan tak bisa dipanen.
Pihaknya juga sudah mengajukan penggantian bibit ke Kementerian Pertanian ke 39 kelompok tani agar para petani bisa kembali menanam.
“Permintaan ganti benih petani. Kita sekarang usulkan ke kementerian untuk bisa dapat diusulkan ke 39 kelompok tani,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Lebongnge Risnal mengaku, kerugian yang diderita petani akibat bencana ini mencapai hingga Rp500-an juta.
“Itu kalau dikira-kira sekitar Rp500 juta yang diderita oleh para petani akibat kegagalan penen ini,” jelasnya.
Sementara bantuan juga dilaporkan telah masuk kepada 800 KK dari AAS Community. Bantuan ini disalurkan ke empat desa dan enam dusun yang terdampak. (an)