FAJAR, MALILI— Bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu sungguh memilukan. Ribuan warga terkena dampaknya. Mereka kehilangan tempat tinggal.
Pilu yang dirasakan masyarakat Kabupaten Luwu menjadi pilu masyarakat di Kabupaten Luwu Timur. Tak hanya unsur Pemda Luwu Timur dan Instansi Kepolisian Polres Luwu Timur saja yang bergerak. Seluruh elemen masyarakat di Bumi Batara Guru juga bergerak untuk meringankan beban korban bencana di Kabupaten Luwu.
Organisasi Paguyuban, Kerukunan Keluarga Malili (KKM) juga bergerak. Dua unit mobil sudah disiapkan untuk menyalurkan bantuan ke Kabupaten Luwu, Minggu, (05/05/24).
“Bulan ini, tepatnya tanggal 7 Mei 2024, kami sudah menyiapkan agenda HUT KKM yang ke 18 tahun. Namun, kegiatan ini kita batalkan karena saudara kami di Kabupaten Luwu sedang berduka. Mereka butuh uluran tangan,” kata Ketua Umum KKM, HM Arfa BM.
Kejadian banjir dan longsor yang terjadi pada Jumat (03/05/24) sekitar pukul 01.17 Wita, tersebar melalui media. Dikabarkan, 13 kecamatan di Kabupaten Luwu terdampak banjir dan longsor. Ketinggian muka air terpantau 1-3 meter.
“Kami menyaksikan, bencana di Kabupaten Luwu sungguh mengiris hati. Puluhan rumah dikabarkan hanyut. Infonya sekitar 40-an rumah. Ada ratusan rumah yang rusak berat. Bahkan belasan warga meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor,” ungkap Arfa.
Duka yang dialami masyarakat Kabupaten Luwu adalah duka seluruh masyarakat. “Semoga masyarakat Luwu dan masyarakat yang juga terkena dampak bencana di Sulsel dikuatkan. Ayo kita peduli dan mendoakan saudara-saudara kita,” ujarnya.