FAJAR, MAKASSAR — Digitalisasi saat ini semakin pesat. Perbankan harus terus melakukan transformasi agar memudahkan nasabah maupun masyarakat dalam mengakses layanan perbankan maupun finansial.
Digitalisasi perbankan diharapkan dapat melakukan semua aktivitas atau mengakses layanan perbankan mulai dari pembukaan akun, transfer, deposito, hingga penutupan akun melalui smartphone atau perangkat elektronik tanpa perlu hadir ke kantor bank.
Hal tersebut dapat memudahkan nasabah dalam mengakses keperluan di perbankan.
Pengamat Perbankan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sutardjo Tui, mengatakan, bahwa saat ini memang perkembangan digitalisasi memang semakin pesat. Sehingga perbankan harus mengikuti perkembangan digitalisasi karena kalau tidak akan ketinggalan zaman.
“Perlu juga selalu ada pengembangan teknologi,” katanya kepada FAJAR.
Sutardjo menambahkan, bahwa tantangan digitalisasi perbankan juga harus mengontrol terutama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena data nasabah harus dijaga dan jangan sampai diretas.
“Tingkat keamanan juga harus ditingkatkan,” tambahnya.
Inilah yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan terus meningkatkan layanan dan melakukan transformasi digitalisasi untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat Indonesia.
Regional CEO BRI Makassar, Hendra Winata mengatakan bahwa melalui digitalisasi perbankan dalam mobile banking BRImo saat ini secara total pihaknya mencatat pertumbuhan yang menggembirakan.
Di mana dalam satu tahun terakhir pada triwulan 1 2024 dibanding triwulan 1 2023, terjadi kenaikan pengguna BRImo sebanyak 573.592 user.
