“Jadi sekali lagi, itu karena rekam jejak transaksi yang terekam dengan baik oleh aplikasi, dan semua itu menjadi bukti sahih keberadaan dan besaran transaksi yang ada dalam bisnis pemilik merchant,” katanya.
Hendra menambahkan, bahwa secara teknis, mudah sekali penggunaan fitur ini oleh merchant. Ketika merchant sebagai user BRImo sudah login dan masuk ke fitur QR Pedagang, merchant tinggal menginput nominal transaksi, lalu melakukan scan terhadap QR Code pembeli (customer).
“Setelah transaksi sukses, maka BRImo akan menampilkan struk transaksi,” tambahnya.
Di sisi customer, pembeli yang juga user BRImo tinggal memilih fitur QR Code, input PIN, dan tinggal menunjukkan QR Code yang tampil kepada penjual. QR Code inilah yang akan di-scan oleh penjual (merchant).
“Model transaksi ini jelas memudahkan konsumen yang ingin belanja namun tidak membawa uang tunai,” lanjut Hendra.
Hendra membeberkan, bahwa jumlah merchant QRIS BRI di Sulsel hingga akhir Maret 2024 tercatat 153.212 user, dengan volume transaksi tidak kurang dari Rp225 miliar.
Untuk target pertumbuhan, BRI RO Makassar menargetkan jumlah user QRIS BRI di angka 247.102 user sampai dengan akhir tahun 2024 ini.
“Dari wilayah kerja BRI RO Makassar yang mencakup Provinsi Sulsel, Sulbar, Sultra, dan Maluku, maka Provinsi Sulsel masih menduduki porsi terbesar dibanding provinsi lainnya,” ucap Hendra.
Ia menyebutkan bahwa dari jenis usaha merchant, transaksi terbanyak QRIS BRI di wilayah RO Makassar berturut-turut ada di merchant yang bergerak di bidang groceries, food and beverage, health, hobbies, sport, dan entertainment.