“Kok tiba-tiba jadi humoris yah,” heran Meli.
“Yah loh nggak tau sih yang buat Pak Fayyad jadi humoris itu Syika,” kata Cia.
“Whaaaatttt..”
Mereka kaget bersamaan.
“Kok bisa sih?,” tanya Mesya.
“Karena tiap ada tugas Syika itukan tangan kanan Pak Fayyad, jadi mereka terbawa suasana apalagi mereka kan tetangga,” jawab Cia.
“Itu Syika,” lanjutnya.
“Sorry guys tadi gua lagi dipanggil sama Pak Fayyad untuk bantu sampaikan kalau pekan depan beliau tidak masuk. Sebab ada urusan luar,” ucap Syika.
“Yesss tidak masuk,” ucap Meli, Cia, dan Mesya bersamaan dengan gembira.
“Ih kok pada senang sih. Aku tuh sedih Fayyad tidak masuk,” kata Syika.
Tanpa sengaja, Syika menyebut dosennya tanpa sebutan “pak”, membuat ketiga sahabatnya menaruh curiga padanya.
Ternyata, mengapa disebut musuh buyutan, karena saat Syika masih kelas 1 SMA, Fayyad yang sedang berkuliah waktu itu suka dengan Syika. Namun Syika menolaknya. Sakit hati tak bisa dilupakan oleh Fayyad sehingga melanjutkan kuliah di Jepang. Dan pulang-pulang harus memiliki Syika. Syika adalah tipe dari Fayyad.
Setelah bertemu di kampus, akhirnya Syika menerima Fayyad sebagai kekasihnya tanpa sepengetahuan sahabatnya. Namun, Cia yang suka nginap di rumah Syika, justru baru mengetahui hubungan mereka. Padahal semua tentang Syika dia tahu.
“Nggak asyik deh, udah jadian semester lalu malah diberi tahunya sekarang,” beber Cia sambil cemberut.
“Maaf yah, tapi jangan bocor yah,” pinta Syika.
Sebulan kemudian, Fayyad susah dihubungi selalu saja ada alasannya. Pukul 22.00, perasaan Syika tidak karuan. Dia mencoba datang ke rumah Fayyad.