Terpisah, Wakil Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya menyebut pertemuan darurat Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai serangan balasan Iran terhadap Israel sebagai parade kemunafikan dan standar ganda Barat.
Dilansir dari kantor berita TASS, Nebenzya menyebut bahwa serangan Israel kepada kedutaan Iran di Damaskus tentu menyalahi hukum internasional.
’’Dan jika misi barat diserang, Anda tidak akan ragu untuk membalas dan membuktikan kasus Anda di ruangan ini. Karena bagi Anda, segala sesuatu yang menyangkut misi barat dan warga negara barat adalah suci dan harus dilindungi. Saat ini, Dewan Keamanan menyaksikan parade kemunafikan barat dan standar ganda yang bahkan agak tidak nyaman untuk disaksikan,’’ tegasnya.
Rusia juga menyatakan keprihatinannya atas ketegangan yang terjadi di Timur Tengah. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov meminta semua pihak menahan diri.
Rusia berharap konflik bisa diselesaikan dengan diplomatis.
’’Eskalasi lebih lanjut bukanlah kepentingan siapa pun. Oleh karena itu, tentu saja kami menganjurkan agar semua perselisihan diselesaikan secara eksklusif melalui metode politik dan diplomatis,’’ ujarnya dilansir Agence France-Presse (AFP).
Pada rapat darurat DK PBB, Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan menuding Iran sebagai sponsor teror yang mengganggu stabilitas kawasan dan dunia. Dia meminta DK PBB menunjuk Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris dan memberikan semua sanksi kepada Iran sebelum terlambat.
Sementara itu, Dubes Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani menegaskan bahwa apa yang dilakukan Iran adalah balasan dari kekejaman Israel. Iran juga menggunakan haknya untuk membela diri.