English English Indonesian Indonesian
oleh

Menerabas demi Sitasi

Meremehkan mutu

Apa yang dilakukan oleh editor tersebut mencerminkan satu mentalitet yang dikemukakan Koentjaraningrat, yakni “mentalitet meremehkan mutu”. Demi menambah jumlah sitasi, editor meremehkan mutu karya orang lain yang ditulis dengan penuh dedikasi. Maksudnya, pembaca pada gilirannya akan meremehkan mutu karya tersebut, karena tidak sepenuhnya menerapkan kaidah ilmiah, yakni kejujuran ilmiah. Inilah efek berlapis dari tindakan editor yang semena-mena mencantumkan karyanya dalam artikel orang lain tanpa sepengetahuan penulisnya.

Kalau usaha memasukan karya editor tersebut dikomunikasikan kepada penulis artikel saat proses review dan editing, mungkin kedua belah pihak dapat menghasilkan solusi terbaik. Misalnya, editor mengonfirmasi penulis bahwa artikelnya relevan disitasi karena sesuai topik tulisannya. Dengan begitu, maka kehadiran referensi baru tidak akan menimbulkan masalah. Itulah sebabnya, ada sebagian editor mengirimkan hasil editingnya kepada penulis untuk diperiksa sebelum dicetak. Prinsip kehati-hatian inilah yang seharusnya dikedepankan oleh editor.

Selain editor, praktik meremehkan mutu juga acapkali dilakukan oleh sebagian penulis. Demi menambah sitasi pada karyanya, meskipun ia tidak membaca semua isi artikel, apalagi dari jurnal internasional, ia mengutip banyak karya lain. Ambil contoh, jumlah kutipan yang lebih dari empat atau lima referensi dalam satu kalimat, seolah mencerminkan penulisnya sudah membaca semua artikel, padahal kadang ia hanya membaca judulnya. Karena dilihat relevan dengan tulisannya, maka karya itu dikutipnya.

News Feed