Oleh: Marsuki
(Guru Besar FEB Unhas dan Komisaris Independen BSSB)
FAJAR, MAKASSAR – Satu periode masa jabatan pemerintahan Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov. Sulsel) telah selesai dengan selamat, kemudian dilanjutkan dengan masa transisi kepemimpinan Pemprov. Sulsel hingga terpilihnya Pemimpin Pemprov. Sulsel definitif yang baru hasil Pilkada periode berikutnya.
Sehingga menarik menganalisis secara ringkas mengenai bagaimana capaian kinerja pembangunan ekonomi khususnya dibawah kepemimpinan Pemerintahan Propinsi Sulsel secara keseluruhan selama periode 2018-2023. Diharapkan selanjutnya hal tersebut dapat menjadi referensi yang baik bagi Pemimpin Pemerintahan Propinsi Sulsel yang baru dalam menyiapkan dan menyusun pendekatan atau strategi pembangunan yang akan dilaksanakan.
Terutama untuk menghadapi kondisi perekonomian global dan dalam negeri yang diperkirakan banyak pihak akan cukup berat kedepannya, akibat berlanjutnya krisis geopolitik yang semakin tajam dan belum tuntasnya krisis supply chain komoditas strategis dan kecendrungan meningkatnya volatilitas harga global maupun kecendrungan ketidakstabilan perkembangan nilai tukar global.
Faktanya, selama periode 2018-2023 ada beberapa peristiwa besar terjadi, dimulai bencana kesehatan yang berat, Pandemi Covid-19. Kemudian berlanjut hingga kini serangkaian krisis geopolitik, krisis komoditas strategis, dan tren kriris keuangan global yang belum selesai yang dipicu akibat perang Rusia-Ukrania dan Israel-Palestina.
Kejadian tersebut telah memporak-porandakan banyak tatanan hidup manusia, diantaranya aspek perekonomian secara global. Negara maju sekalipun, apalagi negara emerging market, seperti perekonomian Indonesia termasuk Sulsel.