Oleh: Suf Kasman, Dosen UIN Alauddin
Baru-baru ini aku melintas di pasar tradisional, sambil menyaksikan luberan pengunjung.
Pasar tradisional masih memiliki daya tarik sendiri, dimana warga dapat melakukan tawar-menawar harga. Berbeda di Supermarket Mall tidak ada sistem bernegosiasi.
Namun, pasar tradisional (konvensional) masih menjadi pilihan untuk di datangi, karena banyak pilihan barang. Di samping pedagang pasar tradisional menjual dengan harga terjangkau, agar dagangannya cepat laku dan habis.
Transaksi di pasar bejalan penuh melodi, suara bersautan selalu terjadi.
Ya, di pasar riuh pedagang mengejar pembeli, saling berebut dan saling bersaing, kadang-kadang muncul pertengkaran adu mulut.
Penjual di pasar saling beraksi menanti datangnya setumpuk rezeki.
Pembeli di pasar harus diperlakukan sebaik mungkin layaknya seorang raja. Slogan tersebut diyakini ampuh dan manjur untuk melariskan dagangan dan mensukseskan niaga di pasar.
Kesuksesan dalam memasarkan barang-barang di pasar tidak datang secara tiba-tiba, melainkan melalui proses panjang dan penuh tantangan. Yang penting ikhtiar dan terus berusaha, tidak boleh menyerah.ย
Menjadi seorang pedagang di pasar merupakan salah satu pekerjaan menyenangkan, selain itu tidak terikat seperti saat bekerja dengan orang lain.
Penjual di pasar walaupun panas tetap mengangkut harapannya, demi rezeki halal yang ia nantikan.
โ๐๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ (๐ฉ๐ข๐ฎ๐ฃ๐ข) ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ๐ข๐ฏ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ญ๐ฆ๐ฃ๐ช๐ฉ ๐ฃ๐ข๐ช๐ฌ ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ฉ๐ข๐ด๐ช๐ญ ๐ถ๐ด๐ข๐ฉ๐ข ๐ต๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ๐ฏ๐บ๐ข ๐ด๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ช๐ณ๐ช. . .โ (Hadits).
Penjual di pasar terus berikhtiar meski terasa begitu lelah, tanpa menyerah. Hanya saja menunggu waktu tiba, ia tetap menghampar senyumnya yang menggoda kepada setiap pembeli. Pendeknya, kemauan mencari karunia di pasar harus dilandasi dengan tekad yang bulat dan mesti berani dalam mengambil peluang yang ada.