SENGKANG, FAJAR — Angka inflasi di Kabupaten Wajo menjadi perhatian Pemprov Sulsel. Kini telah turun satu persen.
Hal itu disampaikan langsung oleh Pj Bupati Wajo Andi Bataralifu kepada FAJAR ketika ditemui di Kantor Bupati Wajo, kemarin.
Kata dia, keberhasilan Wajo menekan inflasi di Bumi Lamadukkeng diapresisasi oleh Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddiin saat berkunjung di Masjid Ummul Quraa Sengkang. Pj memantau gerakan pangan murah lintas daerah.
“Pak Pj (gubernur) apresiasi upaya kita. Wajo telah bergerak cepat menekan inflasi. Yang awalnya 5,48 persen menjadi 4,27 persen, ada penurunan 1 persen lebih,” ucap Bataralifu.
Meskipun pencapaian tersebut masih di atas nasional, tetap keberhasilan itu dilakukan hanya dalam jangka waktu kurang lebih sebulan. Kini, menjelang Lebaran, inflasi digenjot agar turun lagi.
Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P2KBP3A) Wajo, Ahmad Jahran menuturkan, dalam langkah menurunkan inflasi di Wajo. Beberapa program dilaksanakan, salah satunya gerakan pangan murah.
“Kita rutin juga operasi pasar di kecamatan-kecamatan. Kemudian dibarengi dengan gerakan pangan murah, di pasar-pasar tradisional yang mengalami kenaikan harga,” sebutnya.
Ahmad Jahran juga membeberkan imbauan Pj Gubernur Sulsel, agar bekerjasama dengan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menindak tegas pelaku penimbunan beras di Wajo.
“Setiap turun operasi pasar, kita disampaikan secara persuasif. Menjelang lebaran, tidak sampai jangan mencoba-coba memanfaatkan situasi, karena akan berhadapan dengan hukum,” tutupnya. (man/zuk)
